PENGERTIAN SISTEM INFORMASI
SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia menurut Gomes
(2000) adalah salah satu sumber daya yang ada dalam organisasi, meliputi semua
orang yang melakukan aktivitas.
Sumber daya manusia menurut Hasibuan
(2002) adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki
individu. Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya,
sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi
kepuasannya.
Sistem yang menyediakan informasi
mengenai SDM perusahaan adalah sistem informasi sumber daya manusia atau HRIS (human
resource information system). Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia (SISDM) merupakan sebuah bentuk interseksi/pertemuan antara bidang ilmu
manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan teknologi informasi.
Sedangkan Human Resources
Information System (HRIS) adalah program aplikasi komputer yang
mengorganisir tatakelola dan tatalaksana manajemen SDM di perusahaan guna
mendukung proses pengambilan keputusan atau biasa disebut dengan Decision Support System dengan
menyediakan berbagai informasi yang diperlukan.
Definisi sistem informasi sumber
daya manusia yang diungkapkan oleh Henry Simamora adalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan,
menyimpan, mempertahankan, menarik, dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh
sebuah organisasi tentang sumber daya manusia, aktivitas- aktivitas personalia,
dan karakteristik- karakteristik unit organisasinya.
Sistem ini menggabungkan MSDM
sebagai suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi
ke dalam aktifitas-aktifitas MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun
sistem pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi
dan terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan/enterprise resource planning (ERP).
Secara keseluruhan sistem ERP bertujuan mengintegrasikan informasi yang
diperoleh dari aplikasi-aplikasi yang berbeda ke dalam satu sistem basisdata
yang bersifat universal. Keterkaitan dari modul kalkulasi finansial dan
modul MSDM melalui satu basisdata yang sama merupakan hal yang sangat penting
yang membedakannya dengan bentuk aplikasi lain yang pernah dibuat sebelumnya,
menjadikan aplikasi ini lebih fleksibel namun juga lebih kaku dengan
aturan-aturannya.
TUJUAN
SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
Sistem
informasi sumber daya manusia mempunyai dua tujuan utama dalam organisasi.
1. Meningkatkan
efisiensi, di mana data karyawan dan aktivitas sumber daya manusia digabungkan menjadi
satu. Banyak aktivitas sumber daya manusia lebih efisien dan lebih sedikit
pekerjaan tulis menulis dengan adanya otomatisasi, dan tersedianya informasi
yang lebih baik.
2. Agar
lebih strategis dan berhubungan dengan peresncanaan sumber daya manusia. Dengan
mempunyai data yang mudah diakses akan membuat perencanaan sumber daya manusia
dan pembuatan keputusan manajerial didasarkan lebih banyak pada informasi dari
pada mengandalkan persepsi dan institusi manajerial
KEGUNAAN
SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
Sistem
informasi sumber daya manusia mempunyai kegunaan mendasar yaitu otomatis dari
sistem penggajian dan aktivitas tunjangan. Dengan sistem informasi sumber daya
manusia, catatan waktu karyawan dimasukan ke dalam sistem, dan pengurangan yang
sesuai karyawan lainnya akan tercermin dalam cek gaji akhir. Sebagai hasil dari
pengembangan dan penerapan sistem informasi sumber daya manusia dalam banyak
organisasi, beberapa fungsi penggajian telah dialihkan dari bagian akuntansi ke
bagian sumber daya manusia. diatas aktivitas dasar ini, banyak aktivitas sumber
daya manusia lainnya dapat diuntungkan dengan penggunaan sistem informasi
sumber daya manusia.
KARAKTERISTIK
Karakteristik informasi yang dipersiapkan
dalam Sistem Informasi Sumberdaya Manusia adalah:
1. Timely (tepat
waktu)
2. Accurate
(akurat)
3. Concise
(ringkas)
4. Relevant (relevan)
5. Complete
(lengkap)
Manajer
dalam suatu perusahaan memerlukan informasi yang memiliki karakteritik di atas
dalam rangka mengambil suatu keputusan (a
decision making).
FUNGSI
SUMBER DAYA MANUSIA
Fungsi HRIS memiliki empat kegiatan utama yaitu:
1. Perekrutan dan Penerimaan (Recruiting and Hiring).
SDM
membantu menerima pegawai baru ke dalam perusahaan. SDM selalu mengikuti
perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah yang mempengaruhi praktek
kepegawaian dan menasehati manajemen untuk menentukan kebijakan yang sesuai.
a. Persiapan
Dalam
proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia
dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan
adalah dengan melakukan perkiraan/ forecast akan pekerjaan yang lowong,
jumlahnya, waktu dan sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam
melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru,
struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal
seperti hukum ketenaga kerjaan kondisi pasar tenaga kerja dan sebagainya.
b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen
adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh,
manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau
perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat
deskripsi pekerjaan / job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job
specification.
c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi
tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian
banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah
menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup atau (CV)
curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran
antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu
pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan
ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.
d. Pengembangan dan evaluasi karyawan /
Development and evaluation
Tenaga
kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan
yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan
agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya
masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses
pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan
pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
e. Memberikan kompensasi dan proteksi
pada pegawai / Compensation and
protection.
Kompensasi
adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi
atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan
kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang
tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan
di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau
perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat
melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi
perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.
f.
Jenjang
karir.
Jenjang
karir merupakan tahapan kenaikan jabatan dalam suatu pekerjaan. Hal ini
merupakan aspek yang penting bagi para karyawan yang bekerja dalam suatu
perusahaan untuk memotifasi karyawan dalam meningkatkan kinerja mereka. Dalam
hal ini perusahaan yang profesional akan menetapkan jenjang karir yang pasti
bagi para karyawannya.
2. Pendidikan dan Pelatihan.
Selama
periode kepegawaian seseorang, SDM dapat mengatur berbagai program pendidikan
dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja
pegawai.
3. Manajemen Data.
Proses
pengelolaan data sehingga dapat digunakan sebagai sumber (informasi/analisis)
yang dapat dipercaya untuk perorangan/ umum, SDM menyimpan database yang
berhubungan dengan pegawai dan memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan
informasi pemakai.
Tahapan
Kegiatan Manajemen Data:
a. Program data entry
b. Pedoman data entry
c. Penerimaan kuesioner/hasil lab.
d. Pedoman coding (code book)
e. Pedoman editing
f. Editing & coding
g. Entry data (back up)
h. Penyimpanan kuesioner/hasil lab
i. Pedoman clening data
j. Cleaning data
k. Data siap analisis (back up)
a. Program data entry
b. Pedoman data entry
c. Penerimaan kuesioner/hasil lab.
d. Pedoman coding (code book)
e. Pedoman editing
f. Editing & coding
g. Entry data (back up)
h. Penyimpanan kuesioner/hasil lab
i. Pedoman clening data
j. Cleaning data
k. Data siap analisis (back up)
4. Penghentian dan Admistrasi
Tunjangan.
Selama
seseorang diperkerjakan oleh perusahaan mereka menerima paket tunjangan.
Setelah penghentian, SDM mengurus program pensiun perusahaan bagi mantan
pegawai yang berhak.
Gambar: Arus Sumber Daya Personil |
Sistem personalia pada awalnya menempatkan data pegawai
dalam map yang ditempatkan
pada departemen personalia. Saat departemen memperoleh mesin Punched Card, file dipindahkan ke departemen
pengolahan data dan dikonversikan ke bentuk punched
Card. Saat komputer
menggantikan mesin Punched
Card ,
data pegawai dikonversikan ke pita dan piringan magnetik.
2. PENGARUH
PERATURAN PEMERINTAH
Rangsangan untuk
menaikkan status data personil diberikan oleh peraturan pemerintah seperti EEO
(Equal Employment Opportunity), OSHA (Occupational Safety and Health
Administration), dan AAP (Affirmative Action Program) yang diberlakukan
selama tahun 1960-an dan 1970-an. Perusahaan diharuskan untuk menyediakan statistik bagi
pemerintahan nasional yang menunjukkan sampai sejauh mana praktek personalia
perusahaan sesuai dengan undang-undang itu. Perusahaan segera mengerti bahwa
mereka tidak dapat mengejar persyaratan pelaporan yang meningkat tanpa bantuan sistem
berbasis komputer.
Manajemen puncak
perusahaan mulai mengalokasikan sumber daya tambahan bagi pengembangan sistem
personalia berorientasi informasi (Information Oriented Personel System).
Sistem baru dikembangkan oleh spesialis informasi dari jasa informasi, bekerja
sama dengan pemakai di bagian dumber daya manusia.
3. PENGARUH DARI KOMPUTER MIKRO
Saat komputer mikro
muncul, sistem informasi SDM
mulai dipasang dalam areanya. Beberapa digunakan secara berdiri
sendiri (Stand Alone), beberapa dibuat jaringan untuk membentuk LAN, dan
beberapa dihubungkan dengan fasilitas komputer sentral perusahaan. Beberapa
organisasi SDM bahkan memasang komputer mikro bahkan mainframe mereka sendiri.
MODEL SISTEM INFORMASI
SUMBER DAYA MANUSIA
Model SISDM/HRIS dapat dilihat
dari Input, Process dan Output.
Input HRIS terdiri atas 3 subsistem yaitu :
1.SIA (Sistem Informasi Akuntansi). SIA
menyediakan data akuntansi bagi HRIS sehingga database berisi gambaran yang
lengkap dari sumber daya personil bail keuangan maupun non keuangan.
2.Penelitian Sumber Daya Manusia. Bergungsi
untuk mengumpulkan data melalui proyek penelitian khusus. Contoh: Penelitian
Suksesi (succession Study), Analisis dan Evaluasi Jabatan (Job Analysis and
Evaluation), Penelitian Keluhan (Grievance Studies).
3.Intelijen Sumber Daya Manusia. Berfungsi
mengumpulkan data yang berhubungan dengan sumber daya manusia dari lingkungan
perusahaan yang meliputi:
a)
Intelijen Pemerintah. Pemerintah menyediakan data
dan informasi yang membantu perusahaan mengikuti berbagai peraturan
ketenagakerjaan.
b) Intelijen Pemasok. Pemasok mencakup perusahaan
seperti perusahaan asuransi, yang memberikan tunjangan pegawai, dan lembaga
penempatan lulusan universitas serta agen tenaga kerja yang berfungsi sebagai
sumber pegawai baru. Para pemasok ini menyediakan data dan informasi yang
memungkinkan perusahaan melaksanakan fungsi perekrutan dan peneriamaan.
c)
Intelijen Serikat Pekerja. Serikat pekerja
memberikan data dan informasi yang digunakan dalam mengatur kontrak kerja
antara serikat pekerja dan perusahaan.
d) Intelijen Masyarakat Global. Masyarakat global
menyediakan imnformasi yang menjelaskan sumber daya lokal seperti perumahan,
pendidikan, dan rekreasi. Informasi ini digunakan untuk merekrut pegawai dalam
skala lokal, nasional dan internasional, dan untuk mengintegrasikan pegawai
yang ada ke dalam komunitas lokalnya.
e)
Intelijen Masyarakat Keuangan. Masyarakat keuangan
memberikan data dan informasi ekonomi yang digunakan dalam perncanaan personil.
f) Intelijen Pesaing. Dalam industri tertentu yang
memerlukan pengetahuan dan keahlian yang sangat khusus, seperti industri
komputer, sering terjadi perpindahan pegawai dari satu perusahaan ke perusahaan
lain. Beberapa perusahaan memandang pesaing mereka sebagai sumber pegawai baru
yang baik, dan mengumpulkan informasi mengenai praktek personalia pesaing, dan
mungkin informasi perorangan yang berpotensi untuk direkrut.
Kemudian dari model subsistem
input HRIS dimasukkan ke dalam suatu database yang telah dirancang oleh perusahaan
tersebut. Database HRIS bukan hanya data mengenai pegawai tetapi juga mengenai
perorangan dan organisasi dilingkungan perusahaan yang mempengaruhi arus
personil.
Output HRIS terdiri atas 6 subsistem
yaitu :
1. Subsistem Perencanaan Angkatan Kerja. Merupakan
informasi yang dibutuhkan oleh manajer atas untuk merencanakan kebutuhan tenaga
kerja dalam jangka pendek dan jangka panjang. Informasi ini meliputi informasi
untuk analisis perputaran tenaga kerja (turnover), anggaran biaya tenaga kerja
dan perencanaan tenaga kerja itu sendiri.
2.Subsistem Perekrutan. Merupakan
informasi-informasi yang dibutuhkan untuk pengadaan tenaga kerja secara
eksternal maupun internal. Informasi-informasi ini diantaranya adalah informasi
pasar tenaga kerja, penjadwalan wawamcara, perekrutan dan analisis rekruitmen.
3.Subsistem Manajemen Angkatan Kerja. Merupakan
informasi–informasi yang dibutuhkan untuk mengelola sumber daya manusia di
dalam organisasi. Informasi–informasi ini meliputi informasi pelatihan, penilaian
atau evaluasi kerja, evaluasi keahlian, karir, realokasi jabatan, suksesi, dan
kedisiplinan.
4.Subsistem Tunjangan. Merupakan
informasi tentang penggajian dan kompensasinya yang meliputi kehadiran dan jam
kerja, perhitungan gaji dan bonus, analisis kompensasi dan perencanaan
kompensasi.
5. Subsistem Benefit. Meliputi
benefit yang diterima oleh karyawan. Benefit berbeda dengan kompensasi.
Kompensasi lebih ke insentif yang dihubungkan dengan kinerja karyawannya,
sedang benefit lebih ke manfaat tambahan yang diterima karyawan sepeti dana
pensiun.
6. Subsistem Pelapor
Lingkungan. Informasi–informasi ini
berhubungan dengan keluhan – keluhan, kecelakaan selam kerja, kesehatan
karyawan dan lingkungan kerjanya.
Gambar:
Model Sistem Sumber Daya Manusia
|
STATUS SISTEM INFORMASI
SUMBER DAYA MANUSIA MASA KINI
Berdasarkan
sumber sistem survey tahun 1990 – 1991 menyatakan bahwa di 242 (47,2%)
perusahaan, eksekutif menilai HRIS seperti sistem fungsional lain. Ini
merupakan situasi yang baik, dan di 29 perusahaan HRIS memperoleh posisi yang
lebih baik. Tetapi, di 225 perusahaan HRIS dianggap kurang bernilai
dibansingkan sistem lain.
Karena
HRIS relatif terlambat bergabung dalam komputer, HRIS dapat menjadi area
fungsional berpotensi terbesar dalam menerapkan komputer untuk pemecahan
masalah. HRIS ditujukan bagi fungsi manajemen pengorganisasian, penyusunan staf
dan pengarahan menurut Fayol, yang selama ini diabaikan oleh sistem informasi
lain. Mungkin jika manajemen puncak melihat bagaimana HRIS dapat membantu dalam
area ini, statusnya akan meningkat.
PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI
SUMBER DAYA MANUSIA OLEH MANAJER
Direktur
SDM menggunakan informasi dari semua subsistem output, seperti halnya
eksekutif lain, manajer EEO/AA di dalam SDM, dan manajer lain di seluruh
perusahaan. Manajer unit-unit di dalam SDM memiliki perhatian khusus dalam
subsistem itu yang berhubungan dengan operasinya. Dua manajer di luar SDM juga
memiliki kepentingan khusus yang kuat. Manajer akuntansi berkepentingan khusus
karena dampak dari program konpensasi dan tunjangan pada status keuangan
perusahaan. Manajer dari bagian gaji pada departemen akuntansi berkepentingan
khusus dalam subsistem kompensasi.
Fosip Terupdate
BalasHapusBerita Bola Terkini
Novel Paling Update
Cerita Dewasa Terupdate
Informasi Usaha Bidudaya