Merencanakan Pesan Persuasif
Persuasi merupakan suatu
usaha untuk mengubah sikap, kepercayaan, atau tindakan audiens untuk mencapai
suatu tujuan. Persuasi juga dapat diartikan sebagai tindakan seseorang
(komunikator) untuk meyakinkan dan mempengaruhi orang lain (audiens) dengan
cara-cara tertentu sehingga orang lain tersebut bersedia melakukan sesuatu
sebagaimana yang diharapkan oleh orang yang melakukan persuasi. Di dalam suatu
organisasi, pesan-pesan persuasif dimaksudkan untuk menjual ide/gagasan kepada
orang lain, memberi saran agar prosedur operasional lebih efisien, mengumpulkan
suatu dukungan untuk kegiatan tertentu, dan untuk meminta bantuan dana bagi
pembiayaan suatu proyek tertentu. Berikut ini adalah urutan dalam proses
perencanaan pesan persuasif.
1. Analisis
Audiens
Untuk
dapat melakukan analisis audiens dengan, komunikator dapat mengajukan beberapa
pertanyaan penting seperti: Siapa audiensnya? Apa yang diinginkan audiens untuk
melakukan sesuatu? Bagaimana kredibilitas seseorang sebagai penyampai pesan
dalam mempengaruhi suatu pesan? Apakah seseorang juga mempertimbangkan masalah-masalah
yang paling penting? serta Bagaimana budaya organisasi dapat mempengaruhi
pemilihan strategi?
Pertanyaan-pertanyaan
tersebut harus dicari jawabannya untuk mempelajari kebutuhan audiens, karena penyampaian
pesan persuasif yang terbaik adalah dengan menghubungkan suatu pesan dengan
minat dan kebutuhan audiens. Abraham Maslow dalam teorinya yang berjudul
Kebutuhan Hierarki menyatakan bahwa manusia pada dasarnya memiliki lima
tingkatan kebutuhan, antara lain:
a. Kebutuhan
fisiologis, yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidup dan kehidupan manusia,
yang merupakan kebutuhan mendasar.
b. Kebutuhan
keamanan, yaitu kebutuhan akan rasa selamat dan aman dari segala macam bahaya.
c. Kebutuhan
sosial, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan kemasyarakatan, bagaimana
seseorang berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupan bermasyarakat.
d. Kebutuhan
status, yaitu kebutuhan manusia akan status yang berkaitan dengan pengakuan,
penghargaan, kedudukan, dan tindakan sosial di masyarakat.
e. Kebutuhan
aktualisasi diri, yaitu bagaimana seseorang mengaktualisasikan dirinya dalam
berbagai kegiatan yang menumbuhkan suatu kreativitas, inovasi-inovasi baru,
serta mampu menunjukkan sikap arif dan bijaksana dalam mengambil suatu
keputusan penting dalam suatu organisasi.
2. Pertimbangan
Perbedaan Budaya
Pemahaman
terhadap perbedaan budaya yang ada tidak hanya akan membantu seseorang sebagai
komunikator dalam memuaskan kebutuhan audiens, tetapi juga akan membantu
bagaimana mereka memandang sang komunikator. Hal ini dikarenakan cara
memberikan persuasi untuk suatu budaya tentunya akan berbeda dengan cara
terhadap budaya yang lainnya.
3. Memilih
Pendekatan Organisasional
Dalam
hal ini, seseorang sebagai komunikator dapat menggunakan pendekatan tak
langsung (indirect approach) dalam menyampaikan pesan-pesan persuasif.
Akan tetapi, jika audiens dari komunikator tersebut objektif, atau jika
komunikator mengetahui bahwa audiens lebih memilih untuk mendengar pesan-pesan
disampaikan secara segera, pendekatan organisasional yang tepat adalah
pendekatan langsung (direct approach).
Mengembangkan Pesan Persuasif
Pesan persuasif yang efektif mencakup empat komponen, antara lain:
1. Menetapkan Kredibilitas
Kredibilitas
ditentukan oleh sejauh tingkat kepercayaan dan reliabilitas yang dimiliki. Jika kredibilitas komunikator di hadapan audiens diragukan, maka mereka
akan cenderung skeptis
dan tidak menerima begitu
saja informasi yang disampaikan
sehingga upaya untuk melakukan persuasi akan tampak sebagai bentuk tipuan. Salah
satu cara untuk menumbuhkan kredibilitas bagi seorang komunikator adalah melalui
fakta atau bukti objektif, berupa semua bentuk dokumen, statistik, jaminan,
maupun hasil riset. Selain itu, komunikator hendaknya memiliki keahlian atau merupakan
seorang pakar dalam bidang tertentu, objektif dalam melakukan penilaian
terhadap sesuatu, dapat bersikap hormat dan jujur untuk menumbuhkan rasa hormat
audiens, serta pengalaman atau latar belakang untuk dapat membantu
mengidentifikasi audiens.
2. Membuat
Kerangka Argumentasi
Setelah mengumpulkan cukup
fakta, bukti dan temuan lainnya, maka langkah selanjutnya adalah membuat
kerangka argumentasi. Kebanyakan pesan persuasif mengikuti rencana organisasional
AIDA, yaitu:
a. Attention (Perhatian)
Pada fase ini, komunikator
harus dapat segera meyakinkan audiens dalam pembukaan bahwa ia memiliki sesuatu
yang berguna untuk disampaikan. Komunikator dapat memperkenalkan audiens dengan
suatu masalah atau ide yang menarik sehingga mereka mau mendengar atau menyimak
pesan-pesan yang akan disampaikan.
b. Interest
(Minat)
Dalam tahap ini komunikator
menjelaskan relevansi pesan-pesan yang disampaikannya dengan audiens.
Komunikator hendaknya mengembangkan pernyataan yang telah disampaikan pada fase
pertama dengan lebih rinci, agar audiens mampu berpikir dan mengaitkan isi
pesan-pesan tersebut dengan manfaat yang akan diterimanya.
c. Desire
(Hasrat)
Pada fase ini, komunikator berusaha mengubah keinginan audiens
dengan menjelaskan bagaimana perubahan yang dilakukan akan memberikan manfaat
yang lebih baik bagi audiens. Jika minat audiens sudah cukup
besar, maka hal ini akan mendorong sebuah hasrat yang tinggi untuk
mengambil keputusan berdasarkan pesan tersebut.
d. Action
(Tindakan)
Dalam tahap yang terakhir
ini, komunikator menyarankan tindakan spesifik yang diinginkan terhadap
audiens. Keputusan atau tindakan merupakan hasil akhir yang akan dilakukan oleh
audiens. Perlu diingatkan kembali bagaimana audiens akan memperoleh manfaat dari
tindakan yang akan dilakukan tersebut, serta membuat mereka lebih mudah untuk
melakukannya.
3. Memilih Daya Pikat
Kebanyakan
pesan-pesan persuasif menggunakan daya pemikat logika (logical appeal)
dan daya pemikat emosional (emotional appeal) untuk melakukan persuasi audiens. Keseimbangan di antara keduanya tergantung pada empat faktor penting, yaitu tindakan yang diharapkan,
harapan audiens,
tingkat resistansi yang harus diatasi,
serta kemampuan menjual
ide/gagasan pada audiens.
a. Pemikat
Emosional
Persuasi secara emosional
dapat dilakukan melalui argumentasi atau dalam bentuk simpati kepada audiens.
Dalam hal ini, dapat digunakan kata-kata yang sangat berpengaruh terhadap emosi
seseorang, misalnya kebebasan, merdeka, keberhasilan, nilai, penghargaan,
kenyamanan, dan keamanan.
b. Pemikat
Logika
Pemikat logika dapat
digunakan untuk melakukan persuasi audiens, seperti membuat pengaduan atau
klaim dengan memberikan alasan dan bukti-bukti yang mendukung. Ketika memikat
logika audiens, komunikator dapat menggunakan salah satu dari tiga jenis alasan
berikut ini:
· Analogi
Analogi adalah penggunaan
alasan dari bukti-bukti spesifik menuju bukti-bukti spesifik pula. Untuk
melakukan persuasi karyawan agar mau menghadiri sesi perencanaan, komunikator
dapat menggunakan analogi pertemuan komunitas, dengan membandingkan perusahaan mereka
dengan komunitas kecil dimana karyawan tersebut dianggap bisa memberikan nilai
bagi anggota komunitas.
· Induksi
Induksi
adalah pemberian alasan dari bukti-bukti spesifik menuju kesimpulan umum. Untuk
meyakinkan pelanggan potensial bahwa produknya adalah yang terbaik, komunikator
mungkin saja akan melaporkan hasil tes pasar yang menunjukkan bahwa orang-orang
lebih menyukai produk tersebut. Oleh karena itu, jika beberapa individu
menyukainya, maka orang lain juga akan menyukai produk itu.
· Deduksi
Deduksi adalah pemberian
alasan dari yang bersifat umum menuju kesimpulan spesifik. Sebagai contoh, untuk
melakukan persuasi kepada pimpinan dalam merekrut karyawan baru, komunikator
dapat menjelaskan proyeksi industri yang dapat meningkatkan produk
dalam empat bulan ke depan, yang mengisyaratkan bahwa komunikator memerlukan
beberapa karyawan baru
c. Pertimbangan
Etika
Dalam pemahaman positif,
persuasi dapat digunakan untuk mempengaruhi audiens dengan memberikan informasi
dan menambah pemahaman mereka dalam berbagai hal. Pelaku bisnis secara etis
menginformasikan dan menambah pemahaman mereka dalam berbagai hal yang berkaitan
dengan manfaat ide, organisasi, produk atau tindakan tertentu kepada audiens
sehingga mereka dapat mengakui betapa baiknya hal-hal tersebut.
4. Penggunaan
Bahasa yang Baik
Penyampaikan pesan-pesan
bisnis tertulis yang dilakukan secara persuasif sebaiknya tetap menggunakan
bahasa yang baik, jelas, sederhana dan mudah dipahami. Penggunaan bahasa yang
baik bukan semata-mata dilihat dari sisi penggunaan bahasa formal atau resmi,
tetapi juga pemilihan kata atau istilah yang tepat sesuai dengan situasi dan
kondisinya. Misalnya penggunaan kata Saudara, Anda, kamu, dan sejenisnya
hendaknya lebih berhati-hati agar jangan sampai menimbulkan kesan yang kurang
baik kepada pihak lain. Seseorang hendaknya mampu memilih kata yang tepat
ketika ingin menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada orang yang lebih tua, lebih
senior, atau lebih tinggi jabatannya.
Menulis Permintaan Persuasif
Yang
paling penting untuk diingat ketika menyusun permintaan persuasif untuk suatu
tindakan adalah tetap menjaga batas-batas permintaannya. Oleh karena itu, untuk
membuat suatu permintaan persuasif perlu perhatian khusus terhadap manfaat yang
didapat, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam memenuhi permintaan
tersebut.
Manfaat
langsung permintaan persuasif di dalam suatu organisasi meliputi pengurangan
beban kerja seorang supervisor atau memberikan premi terhadap seseorang yang
memberikan tanggapan atas survei. Adapun manfaat tidak langsung permintaan
persuasif meliputi peningkatan atau perbaikan moral karyawan dan peningkatan
prestise atau tantangan untuk membuat kontribusi yang berarti bagi perusahaan.
1.
Permintaan Persuasif Untuk
Tindakan
Apabila
seseorang sedang mengajukan surat permintaan peningkatan anggaran atau sesuatu
yang menyenangkan, sebaiknya seseorang menggunakan perencanaan organisasional
AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) untuk
merencanakan penulisan pesan-pesan persuasif.
· Pada kalimat pembuka mulailah dengan
kalimat yang mampu mengundang perhatian pembaca yang menunjukkan bahwa
komunikator mengetahui sesuatu yang sangat diharapkan pembaca atau audiens.
Bahkan, pesan persuasif yang sifatnya memuji atau menyanjung pembaca dapat
dibenarkan.
· Selanjutnya pada bagian pertengahan,
gunakan kalimat yang mampu menarik minat dan harapan pembaca yang mencakup apa
yang sebenarnya diketahui oleh komunikator tentang situasi yang komunikator
harapkan untuk suatu tindakan tertentu seperti fakta yang ada, manfaat bantuan,
dan pengalaman yang mampu mendorong minat pembaca.
· Apabila komunikator sudah betul-betul
yakin bahwa pesan-pesan yang ingin Anda sampaikan relevan dengan pembaca,
akhiri tulisan dengan suatu permintaan atau permohonan tindakan spesifik.
2.
Permintaan Dan Pengaduan
Persuasif Untuk Penyesuaian
Meskipun surat pengaduan persuasif dan surat permintaan
penyesuaian kadangkala merujuk pada surat keluhan (complaint letters),
tujuan komunikator adalah melakukan
persuasi kepada audiens untuk melakukan
penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu
ditunjukkan perbedaan antara apa yang sebenarnya diharapkan oleh komunikator dengan apa yang
sebenarnya telah ia terima.
Kebanyakan surat pengaduan (claim letters)
dimulai dengan penyampaian pesan-pesan rutin. Namun demikian, komunikator juga dapat menulis surat pengaduan persuasif dengan menyisipkan bukti-bukti tambahan lain dan
menggunakan teknik yang lebih menarik perhatian pembaca.
Menulis Pesan Penjualan dan Pengumpulan Dana
Terdapat
dua jenis pesan-pesan persuasif, yakni surat penjualan (sales letter)
dan surat permohonan bantuan dana
(fundraising letters).
Perbedaan antara pesan penjualan dan pesan
pengumpulan dana:
·
Pesan
penjualan biasanya dikirim oleh organisasi yang mencari laba untuk membujuk
pembaca membelanjakan uangnya bagi produk mereka sendiri
· Pesan
pengumpulan dana biasanya dikirimkan oleh organisasi nirlaba yang membujuk
pembaca untuk menyumbangkan uang atau waktu kepada orang lain.
Persamaan antara pesan penjualan dan pesan
pengumpulan dana:
Kedua pesan ini sama-sama
bersaing untuk dan kepentingan publik. Selain itu, keduanya juga dimaksudkan
untuk melakukan persuasi kepada pembaca agar mereka mengeluarkan uang atau
waktu untuk menghasilkan suatu nilai tertentu yang ditawarkan.
1.
Perencanaan Pesan-pesan Penjualan
Salah
satu tujuan dalam perencanaan pesan-pesan penjualan adalah untuk memperoleh
pemahaman secara menyeluruh tentang produk yang telah dihasilkan perusahaan.
Ketika merencanakan pesan
penjualan, hal yang paling dasar yang harus dilakukan adalah:
a.
Mengenali Produk
Perusahaan secara spesifik harus mengetahui apa jenis
produk, bagaimana kualitas produk, bagaimana cara kerja dan manfaat produk,
berapa harga produk, berapa diskon produk, bagaimana pengiriman produk,
bagaimana pengepakan produk, dan berbagai atribut produk lainnya. Dengan
menggunakan data produk yang telah dikumpulkan, perusahaan dapat
membentuk citra tentang produk
yang ingin dijual tersebut.
b.
Mengenali Penerima Pesan
Selanjutnya
perusahaan juga perlu menganalisis keadaan audiens atau calon pembeli.
Dengan kata lain dalam penyampaian pesan-pesan persuasif mulailah dengan
melakukan analisis audiens dan memfokuskan pada bagaimana kebutuhan, minat dan
emosional mereka.
c.
Mengenali Sasaran Penjualan
Langkah
selanjutnya adalah memilih poin penjualan produk atau manfaat yang paling
menarik bagi audiens. Fokuskan komposisi
pesan pada poin penjualan produk yang mampu menjadi daya pikat bagi audiens.
Sebagai contoh, bagaimana masalah harga, kualitas, dan pelayanan atas penjualan
produk sering kali menjadi perhatian audiens.
d.
Memutuskan
Tipe Penjualan
Ada
beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyampaikan pesan-pesan
penjualan, diantaranya melalui
pengiriman surat, brosur, sampel, kartu telepon, surat elektronik, dan iklan
media massa dan elektronik.
2.
Mengorganisasikan dan Menyusun Pesan Penjualan
Kebanyakan
surat-surat penjualan disusun berdasarkan perencanaan organisasional AIDA, yaitu sebagai berikut:
a.
Menarik
perhatian
Penulisan
surat-surat penjualan pada umumnya dimulai dengan bagaimana cara menarik
perhatian pembaca. Salah satu teknik yang umum digunakan untuk menarik
perhatian pembaca adalah dengan menggunakan kalimat tanya pada permulaan
paragraf. Disamping itu cara lain untuk menarik perhatian pembaca adalah dengan
menekankan contoh produk terbaru, memberikan ilustrasi, dan memberikan solusi
atas suatu masalah.
b.
Membangun
minat
Dalam pesan untuk
membangkitkan minat, anda menonjolkan sifat utama dari produk. Untuk menetapkan
sifat sentral dari produk yang dijual, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
·
Apa
yang ditawarkan pesaing?
·
Apa
yang khusus dari produk saya?
·
Apa
yang sebenarnya dicari oleh pembeli potensial?
c.
Meningkatkan
Hasrat
Untuk
meningkatkan keinginan, perusahaan dapat mengungkapkan beberapa manfaat terbaik
yang akan diterima pembaca ketika membeli produk. Dalam menjelaskan manfaat
suatu produk atau jasa kepada pembaca cukup dalam garis besarnya saja dan tidak
perlu terlalu rinci karena penulisan surat penjualan yang baik diupayakan agar
singkat, sederhana, dan jelas.
d.
Memotivasi
Tindakan
· Usahakan
mendorong pembaca untuk mengambil tindakan sesegera mungkin. Dalam memotivasi
pembaca untuk melakukan tindakan (pembelian) dengan segera, salah satunya adalah dengan
memilih media penyampaian surat penjualan yang memungkinkan pembaca memberikan
tanggapan atas surat tersebut. Selain itu dapat juga dicantumkan pemberian
diskon, pemberian penawaran khusus, pemberian hadiah, memberikan kesempatan uji
produk, dan memberikan garansi atas produk dalam menulis surat penjualan.
· Tujuan
surat penawaran adalah membuat pembaca melakukan sesuatu. Banyak produk
konsumen yang dijual lewat pos hanya meminta pembaca yang
memberikan tanda untuk pemesanan – dengan kata lain, meminta keputusan segera
untuk membeli.
Menulis Pesan Tagihan
Pesan
tagihan adalah pesan peringatan yang dikirim oleh kreditur (penjual) kepada
debitur (pembeli) agar ia melunasi utangnya sesuai dengan yang telah dijanjikan.
Hal-hal yang perlu di kemukakan dalam pesan tagihan
antara lain:
· Pernyataan jatuh tempo pembayaran
· Jumlah yang harus di bayar
· Nomor faktur pembelian (secara kredit) serta cara
pengiriman uang
Syarat membuat pesan atau surat tagihan dari penjual kepada pembeli :
1.
Mempergunakan kata-kata yang sopan dan hormat
2.
Membuat catatan yang teratur dalam pembukuan, terutama mengenai:
·
Nomor
dan tanggal faktur yang belum dilunasi pembayarannya
·
Jumlah
uang yang belum dilunasi
· Waktu
atau tanggal kesanggupan pembeli akan melunasi pembayaran faktur tersebut yang biasanya telah tercantum dalam
surat perjanjian jual beli.
3. Satu
minggu sebelum waktu pelunasan, penjual membuat pesan atau surat tagihan
pertama yang sifatnya mengingatkan kepada pembeli karena kemungkinan pembeli
lupa atas kesibukan-kesibukan lainnya.
4. Apabila
surat tagihan pertama belum mendapat jawaban,
maka penjual akan mengirimkan surat tagihan kedua dengan melampirkan fotokopi
surat tagihan pertama dengan maksud mengantisipasi kemungkinan bahwa surat
tagihan pertama itu tidak sampai atau ada unsur kesengajaan terlupakan.
5. Apabila
surat tagihan kedua belum mendapat jawaban yang memuaskan, maka penjual akan membuat
surat tagihan ketiga dengan melampirkan fotokopi surat tagihan pertama dan
kedua yang merupakan penegasan mengenai sanggup atau tidaknya pembeli dalam
melunasi kekurangan pembayaran faktur tersebut.
Apabila
surat tagihan ketiga belum mendapat jawaban sebagaimana mestinya, maka penjual
mengirim surat tagihan ke empat dengan nada terpaksa menyerahkan persoalan ini
kepada pengadilan setempat, dengan membuat surat gugatan/tuntutan menagih utang
atau cara inkaso, yaitu menagih kepada bankernya pembeli dimana pembeli
mempunyai simpanan di bank tersebut dengan memberikan faktur yang belum di
lunasi.
Terima kasih sungguh membantu :)
BalasHapusIJIN COPAS YA :)
BalasHapusijin copast ya... lbh siiip lg kl ad daftar pustakanya,, ^^
BalasHapusijin copast ya... lbh siiip lg kl ad daftar pustakanya,, ^^
BalasHapusijin mengambil sedikit tulisannya
BalasHapusizin mengambil seikit materinya..
BalasHapusYour Affiliate Money Making Machine is ready -
BalasHapusPlus, getting it set up is as simple as 1...2...3!
It's super easy how it works...
STEP 1. Input into the system which affiliate products the system will push
STEP 2. Add some push button traffic (this LITERALLY takes 2 minutes)
STEP 3. Watch the system explode your list and sell your affiliate products all by itself!
Are you ready to start making money??
Click here to start running the system
If you're looking to lose pounds then you certainly have to get on this brand new custom keto plan.
BalasHapusTo produce this keto diet, licensed nutritionists, personal trainers, and professional chefs joined together to develop keto meal plans that are powerful, suitable, economically-efficient, and delicious.
From their first launch in 2019, thousands of people have already remodeled their body and health with the benefits a certified keto plan can give.
Speaking of benefits: in this link, you'll discover 8 scientifically-tested ones provided by the keto plan.
ijin ka
BalasHapus